Mari Hidup Sederhana dan Ikhlas
A. Mari Hidup Sederhana
Bagaimanakah hidup sederhana itu?
Surah al-Furqān ayat 67 mengajarkan ciri-ciri orang yang hidup
sederhana.
وَالَّذِينَ إِذَا
أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
Artinya: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (Q.S. al- Furqān/25: 67).
Menurut al-Qur’ān, hidup sederhana itu adalah di antara berlebihan dan
kikir.
Berlebihan artinya tidak wajar atau aneh-aneh, sedangkan kikir artinya
terlampau hemat atau disebut juga pelit.
Dalam menggunakan uang jajan dianjurkan agar tidak berlebihan dan tidak
pula kikir. Hidup sederhana bukan berarti harus miskin, atau tidak punya apa
apa. Contoh sederhana misalnya makan bakso, antara makan dua mangkuk dengan
seperempat mangkuk, maka yang dianggap sederhana dari itu adalah makan bakso satu
mangkuk.
Meskipun Nabi Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam seorang rasul dan
pemimpin yang memiliki pengaruh dan kekuasaan, namun ia selalu hidup sederhana
dan menghindari hidup mewah dan boros.
Menurut riwayat, Nabi Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam selalu
tidur beralaskan sehelai tikar, dan kalau ia terbangun dari tidurnya, terlihat
ada bekas tikar di pipinya. Begitu sederhananya kehidupan Nabi, tapi ia sangat
mulia di hadapan Allah Subhanahu wata’ala.
Mampukah kita seperti nabi? Apa keuntungan hidup sederhana?
Nabi Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam teladan kita. Ketaatan dan
kesederhanaan Nabi Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam harus dicontoh dengan
segenap kemampuan kita. Orang yang hidup sederhana bukan berarti orang miskin
atau tidak punya.
Keuntungan sederhana antara lain seperti berikut:
- Orang yang hidup sederhana berarti telah mengamalkan ajaran agama atau perintah Allah Subhanahu wata’ala , dan orang tersebut mendapat pahala.
- Orang yang hidup sederhana berarti telah mampu melawan godaan setan yang mendorong hidup boros.
- Orang yang hidup sederhana biasanya rendah hati, dan disenangi banyak orang.
- Orang yang hidup sederhana tidak akan ditimpa penyakit resah-gelisah
- Orang yang hidup sederhana tidak akan pernah mengambil harta orang lain.
Perhatikan dan bacalah dengan sungguh-sungguh Q.S. al-Isrā/17: 27
berikut ini.
إِنَّ
الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ
لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.S. al-Isrā/17: 27)
Menurut ayat 27 surat al-Isrā[17] di atas, pemboros adalah saudara
setan, sedangkan setan sangat ingkar kepada Allah Subhanahu wata’ala Berarti
orang yang suka boros adalah orang yang ingkar kepada Allah Subhanahu wata’ala
Ingkar artinya tidak menuruti perintah Allah Subhanahu wata’ala.
B. Mari Ikhlas Beramal
1. Apakah Ikhlas Itu?
Ikhlas maknanya bersih. Bersih dari kotoran. Ikhlas adalah per-buatan
hati, karena ikhlas itu ada di dalam hati.
Misalnya kalau dikatakan “ikhlas bersedekah” artinya memberikan dengan
hati bersih. Contoh lain, “Pak Ahmad membantu dengan ikhlas”, artinya pak Ahmad
membantu dengan hati bersih tanpa mengharapkan sesuatu balasan atau imbalan.
Kata “ikhlas” sering juga dihubung-kan dengan kalimat “karena Allah Subhanahu
wata’ala”. Misalnya, “Pak Ahmad membantu dengan ikhlas karena Allah Subhanahu
wata’ala ”. Maka ketika Pak Ahmad membatu orang lain, di hatinya hanya ada
semboyan “membantu adalah perintah Allah Subhanahu wata’ala ”. Tetapi, kalau
Pak Ahmad membantu dengan berharap pujian orang, maka Pak Ahmad belum ikhlas.
Nah, bagaimana bila bekerja dan memperoleh gaji? Tidak selamanya berbuat atau
bekerja yang mendapatkan imbalan atau bayaran dikatakan tidak ikhlas. Yang
mendapatkan imbalan pun bisa disebut ikhlas.
Contoh, ketika seseorang diminta membantu pekerjaan dengan imbalan 50
ribu rupiah, berarti orang tersebut sudah ikhlas membantu dengan imbalan yang
disepakati. Di situ tidak ada yang merasa dirugikan atau pun yang mendapat
pujian.
Suatu ketika Rasulullah ‘shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لاَ
يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ
وَأَعْمَالِكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala tidak melihat
(menilai) bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah
melihat (keikhlasan) hatimu”. (H.R. Muslim).
Ikhlas merupakan buah dan intisari dari iman. Seseorang dianggap beragama
dengan benar jika amal ibadahnya dilaksanakan dengan ikhlas.
2. Ikhlas Beramal karena Allah Subhanahu wata’ala.
Beramal yaitu melakukan perbuatan baik. Semua perbuatan baik yang
dilakukan dengan ikhlas menurut ajaran Islam akan mendapat pahala.
Perhatikan dan bacalah firman Allah Subhanahu wata’ala Q.S.
al-Bayyinah/98: 5 berikut:
وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Subhanahu wata’ala dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (benar).
Di dalam ayat di atas dinyatakan: “Menyembah Allah Subhanahu wata’ala
dengan ikhlas”, berarti melakukan ibadah Shalat harus dengan ikhlas karena
Allah Subhanahu wata’ala semata. Apabila beribadah Shalat dilakukan supaya
mendapat pujian dari orang tua atau guru, maka Shalatnya tidak termasuk beramal
ibadah yang ikhlas. Jadi taat kepada Allah Subhanahu wata’ala pun harus dengan
ikhlas.
Ciri –Ciri orang yang ikhlas antara lain sebagai berikut:
- Beramal dengan sungguh-sungguh tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Pujian bukan harapan kita meskipun ada orang yang memuji.
- Beramal dengan tekun dan rajin semata-mata karena tindakan itu adalah perintah Allah Subhanahu wata’ala Tentu ada yang memuji, tetapi pujian bukan tujuan.
- Tidak memamerkan dan menceritakan amalnya kepada orang lain.
- Tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.
RANGKUMAN
- Hidup sederhana ialah tidak boros dan tidak kikir.
- Semua amal ibadah harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wata’ala
- Hidup sederhana disenangi Allah Subhanahu wata’ala dan manusia.
- Hidup sederhana bukanlah harus miskin.
- Boros adalah ciri-ciri orang ingkar kepada Allah Subhanahu wata’ala
- Kebiasaan boros dapat mempersulit hidup.
- Beramal dengan ikhlas adalah perintah Allah Subhanahu wata’ala
- Orang yang ikhlas tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan tugas.
0 komentar:
Post a Comment
Pembaca yang baik, selalu meningggalkan pesan.