Mari Mengenal Rasul-Rasul Allah
(Sifat-sifat Rasul dan Rasul Ulul Azmi)
A.
Apa Makna Rasul
Allah?
Rasul artinya utusan. Sedangkan Rasulullah artinya utusan Allah Subhanahu
wata’ala , yaitu orang yang menerima wahyu dan berkewajiban menyampaikannya
kepada orang lain atau umat manusia. Perhatikan Q.S. al-An’am/6:48 berikut ini.
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا
مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ
Artinya: “Dan tidak Kami mengutus para rasul melainkan untuk memberi
kabar gembira dan peringatan”.
Perbedaan
Nabi dan Rasul
Nabi |
Rasul |
TIdak Wajib Menyampaikan |
Wajib Menyampaikan |
Nabi Belum tentu Rasul |
Rasul sudah pasti Nabi |
B.
Tugas dan Sifat
Rasul-rasul Allah
Sifat-sifat wajib bagi rasul artinya sifat yang harus dimiliki seorang
rasul.
No. |
Sifat Wajib |
Artinya |
Keterangan |
1 |
Shiddiq |
Jujur/Benar |
Seorang rasul selalu benar dalam
perkataan dan perbuatan, mustahil dia berkata dusta atau bohong. |
2 |
Amanah |
Dapat dipercaya |
Seorang rasul mustahil khianat. Dia
wajib menyampaikan amanah Allah Subhanahu wata’ala kepada kaumnya. Semua
perkataan, perbuatan dan tindakan rasul harus benar, dan tidak boleh ingkar
janji. |
3 |
Tabligh |
Menyampaikan |
Seorang rasul harus menyampaikan pesan
Allah Subhanahu wata’ala kepada umat walaupun terasa sulit atau dianggap
membahayakan. Rasul tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang telah diberikan
Allah Subhanahu wata’ala kepadanya. |
4 |
Fathanah |
Cerdas |
Seorang rasul harus pandai dan cerdas
akalnya, memiliki kekuatan berpikir yang tinggi, dan memiliki hati yang
bersih atau akal budi yang tinggi. Dengan sifat ini, seorang rasul dapat
menyelesaikan tugas kerasulannya dengan baik. |
Mari kita membiasakan atau
meneladani sifat-sifat para Rasul seperti sikap seperti contoh berikut ini:
·
Berbuat yang benar artinya
perbuatan yang sesuai dengan perintah agama. Ucapan dan tutur kata harus baik
dan benar, perilaku harus baik dan santun. Hindari berbuat buruk yang tidak
disenangi Allah Subhanahu wata’ala dan manusia.
·
Kalau kita dipercaya atau
dititipi seseorang, kerjakanlah dengan jujur dan ikhlas. Ada pepatah lama
mengatakan “sekali saja kita berbuat salah, selamanya orang tidak percaya”.
·
Pesan-pesan kebaikan harus
disampaikan kepada orang lain, mulailah dari diri sendiri, keluarga, kemudian
kepada yang lainnya.
·
Hidup harus cerdas, yaitu
cerdas akal dan cerdas nurani.
C. Rasul Ulul ‘Azmi
1. Apa yang Dimaksud dengan Rasul Ulul ‘Azmi?
Ulul ’Azmi terdiri dari dua kata, yaitu
Ulul dan al-Azmi. Ulul atau Ulu/Uli artinya mempunyai atau memiliki. Al-Azmi
artinya teguh atau tekad yang kuat.
Ulul ‘Azmi artinya memiliki
keteguhan/tekad.
Jadi Rasul Ulul ‘Azmi adalah Rasul yang memiliki keteguhan, tekad, ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, serta teguh dalam menyampaikan ajaran-ajaran Allah Subhanahu wata’ala.
2. Siapa Saja Rasul yang Tergolong Ulul ‘Azmi?
Rasul Ulul Azmi ada 5, yaitu Nūh
‘alaihissalam , Ibrāhim ‘alaihissalam , Mūsā ‘alaihissalam , Isā ‘alaihissalam
, dan Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam
|
Rasul Ulul Azmi |
Keterangan |
N |
Nabi Nūh |
keturunan kesepuluh dari Nabi Ādam ‘alaihissalam Ia mengajak manusia
agar menyembah Allah Subhanahu wata’ala dan melarang memperhambakan diri
kepada selain Allah Subhanahu wata’ala Tetapi manusia di masa itu tidak
mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nūh ‘alaihissalam itu mereka sambut dengan
cemooh dan ejekan. Selama 950 tahun Nabi Nūh ‘alaihissalam menyiarkan ajaran Allah
Subhanahu wata’ala , tetapi umatnya tetap saja ingkar termasuk anaknya
sendiri yang bernama Kan’ān. Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka siksaan
berupa banjir besar. Hanya sedikit orang yang selamat dari banjir besar.
Mereka yang selamat adalah para pengikut Nūh ‘alaihissalam |
I |
Nabi Ibrāhim |
Beliau adalah anak Azar tukang membuat patung-patung untuk dijadikan
sesembahan. Nabi Ibrāhim ‘alaihissalam hidup pada masa raja Namrud yang
zalim, musyrik dan kufur. Nabi Ibrāhim ‘alaihissalam mengajak raja Namrud dan kaumnya agar
beriman dan menyembah Allah Subhanahu wata’ala Ia ajak agar mereka
meninggalkan menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan keteguhan Nabi
Ibrāhim ‘alaihissalam yang dapat kita ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan
Nabi Ibrāhim‘alaihissalam kepada Allah Subhanahu wata’ala , maka doanya
dikabulkan. |
M |
Nabi Mūsā |
Beliau adalah putra Imrān, keturunan Bani Israil. Ia hidup pada masa
raja Firaun yang sangat zalim, mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh. Nabi
Mūsā ‘alaihissalam terus saja menyebarkan ajaran Allah Subhanahu wata’ala
kepada kaum Bani Israil seraya berdoa agar diberi kawan yang membantunya.
Akhirnya diberilah Harun saudaranya yang membantu dakwahnya. Doa Nabi Mūsā
‘alaihissalam dikabulkan Allah Subhanahu wata’ala , maka Nabi Hārūn
‘alaihissalam diangkat Allah Subhanahu wata’ala menjadi Rasul. |
I |
Nabi ‘Isa |
Beliau adalah putra Maryam. Dengan kekuasaan Allah Subhanahu wata’ala
beliau dilahirkan dengan perantaraan ibu saja. Keajaiban kelahiran ini menjadi ujian kepada manusia, percaya atau
tidak kepada kekuasaan Allah Subhanahu wata’ala Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dalam
menjalankan dakwahnya, diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan cara
disalib. Namun Allah Subhanahu wata’ala menyelamatkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam
dengan cara diangkatkan ke alam ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah
orang yang menyerupai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam yaitu Yahuda (Iskariot). |
M |
Nabi Muhammad |
Sejak usia muda, Nabi Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam terkenal
jujur, tabah, sabar, bertanggung jawab, dan pekerja keras sehingga diberi
julukan “al Amin” artinya terpercaya. Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-hentinya berdakwah
mengajak umat manusia menyembah Allah Subhanahu wata’ala dan meninggalkan
kemusyrikan yaitu penyembahan terhadap berhala. Dalam menyiarkan agama Allah Subhanahu wata’ala , Nabi Muhammad
‘shallallahu ‘alaihi wasallam sering dihadang, bahkan diancam akan dibunuh
oleh orang-orang kafir Quraisy. |
D. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul Ulul ‘Azmi
1. Sikap Terpuji Para Rasul
Terpuji (mahmūdah) artinya sikap yang baik sesuai aturan agama Islam.
Misalnya jujur (al-Amanah), pemaaf (al-‘Afwu), tekun
(al-Khusū’), malu kalau diri tercela (al-Hayāu), bersih (an-Nadhifah), pemurah
(as-Sakhau), sabar (ash-shabru) dan seterusnya.
Sikap terpuji para rasul itu dapat dibagi
menjadi dua, yaitu sikap terpuji kepada Allah Subhanahu wata’ala sebagai
pencipta alam semesta, dan sikap terpuji kepada sesama manusia dan alam
sekitar.
Kita telah mengetahui bahwa para Rasul itu memiliki sifat wajib, yaitu sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya dapat dipercaya, sifat tablig artinya menyampaikan, dan sifat fatanah artinya pandai dan cerdas. Selain itu, ada sifat dan sikap yang mereka pegang teguh yaitu menyembah hanya kepada Allah Subhanahu wata’ala, Tuhan Yang Maha Esa, taat dan patuh kepada Allah Subhanahu wata’ala Para Nabi dan Rasul itu terpelihara dari segala macam dosa, baik dosa kecil apalagi dosa besar. Tetapi sebagai manusia biasa tidak lepas dari sifat khilaf seperti yang dilakukan oleh Nabi Ādam ‘alaihissalam yaitu mendekati pohon larangan Allah akibat godaan setan.
2. Sikap Terpuji Para Rasul Ulul ‘Azmi
Perhatikan Q.S. al-Ahzab/33: 7 berikut.
وَإِذْ
أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ
وَمُوسَىٰ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا
Artinya: "Dan (ingatlah)
ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (Muhammad),
dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari
mereka perjanjian yang teguh."
Sikap terpuji di dalam ayat itu
terdapat kata “teguh” , yaitu perjanjian yang teguh.
Teguh dan sanggup menyampaikan agama kepada umatnya masing-masing. Pada pelajaran sebelumnya telah dijelaskan bahwa Ulul ‘Azmi maksudnya teguh hati, tabah, dan sabar. Mengapa diberi gelar rasul Ulul ‘Azmi karena mereka yang paling banyak mendapat tantangan, paling banyak penderitaan, akan tetapi mereka tetap teguh, tabah, sabar dan terus berjuang menyampaikan pesan Allah Subhanahu wata’ala kepada umat manusia.
3. Meneladan Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
Meneladani artinya mencontoh. Meneladani
atau mencontoh para rasul dan rasul Ulul ’Azmi. Seperti pesan Allah Subhanahu
wata’ala dalam Q.S. al-Ahqāf/46: 35 yang ditujukan kepada manusia termasuk
kita, yaitu:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ
أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Artinya: “Maka bersabarlah engkau
(Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati ...”.
Berikut ini contoh sifat para rasul Ulul ‘Azmi, yaitu:
- Teguh dan sabar dalam belajar,
- Teguh dan sabar dalam beribadah (salat),
- Teguh dan sabar dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah,
- Teguh dan sabar dalam mematuhi orang tua,
- Teguh dan sabar dalam pergaulan, tidak cepat marah,
- Teguh dan sabar dalam mematuhi peraturan, baik peraturan di rumah, sekolah, maupun dilingkungan tempat tinggal,
RANGKUMAN
- Percaya kepada nabi dan rasul adalah salah satu rukun iman.
- Jumlah rasul yang disebutkan di dalam al-Qur’ān ada 25 orang.
- Nabi dan rasul memiliki sifat siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
- Rasul Ulul ’Azmi maksudnya teguh hati, tabah, sabar dalam menjalani perintah Allah Subhanahu wata’ala
- Rasul Ulul ’Azmi itu adalah Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam , Nūh ‘alaihissalam, Ibrāhim ‘alaihissalam, Mūsā ‘alaihissalam, dan ‘Isa ‘alaihissalam
- Nabi dan rasul harus menjadi teladan umat manusia.
- Semua Nabi dan Rasul membawa ajaran tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah Subhanahu wata’ala , Tuhan Yang Maha Esa.
- Nabi Muhammad ‘shallallahu ‘alaihi wasallam adalah nabi dan rasul terakhir (penutup).
0 komentar:
Post a Comment
Pembaca yang baik, selalu meningggalkan pesan.