Tuesday, January 24, 2023

Materi Tema 8 PAI Kelas 6

Informasi Halaman :
Author : Syarif Hidayatullah, Staf Pengajar PAI di SMK Umar Mas'ud Sangkapura.
Judul Artikel : Materi Tema 8 PAI Kelas 6
URL : http://ibnsyam.blogspot.com/2023/01/materi-tema-8-pai-kelas-6.html
Bila berniat mencopy-paste artikel ini, mohon sertakan link sumbernya. ...Selamat membaca.!

 

Senangnya Berakhlak Terpuji

 

A. Berbaik Sangka

Berbaik sangka adalah menduga yang baik terhadap sesuatu.

Berbaik sangka disebut juga Husnudzan

Allah berfirman di dalam QS Al-Hujurat ayat 12:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya: ”Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

 

Ayat tersebut di atas didukung pula oleh hadis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berikut ini:

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

Artinya: “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR Bukhari dan Muslim)

 

Berikut ini contoh-contoh perilaku berbaik sangka:

  1. Tanpa curiga, Ahmad meminjamkan uang jajannya kepada Karim untuk membeli buku.
  2. Kamila menerima peraturan orang tuanya untuk bangun pagi agar bisa salat subuh berjamaah dan membersihkan tempat tidur sendiri.
  3. Karlina menerima aturan orang tuanya untuk mengikuti les privat mengaji di rumah, walaupun ia tidak keluar rumah setelah pulang sekolah.
  4. Herman memahami sahabatnya Zakaria yang tidak ikut piknik ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) karena ternyata Zakaria harus mengikuti ujian renang.

 

B. Simpati

Simpati dapat diartikan sebagai perasaan kebersamaan secara sosial hingga seseorang dapat merasakan perasaan orang lain dalam dirinya sendiri.

Biasanya simpati berhubungan dengan suatu perasaan sedih.


Contoh-contoh sikap simpati:

  1. Mendengarkan curahan hati teman hingga selesai.
  2. Memosisikan diri kita dalam posisi orang lain yang kesusahan atau gembira.
  3. Jangan menyuruh orang lain melakukan sesuatu yang kita sendiri malas atau tidak melakukannya.
  4. Beri aksi nyata dengan menanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu. Jika tidak bisa memberikan apa yang diminta, cari alternatif lain atau menanyakan apakah ada orang lain yang juga bisa ikut membantu.

 

C. Toleran

Toleran adalah sikap tenggang rasa terhadap pendirian orang lain yang berbeda dengan pendirian sendiri.

Tenggang rasa artinya menghargai, membiarkan, membolehkan. 

Dan yang dimaksud pendirian di atas meliputi pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya.

 

Contoh-contoh sikap toleran berikut ini: 

  1. Kita menghormati pendapat teman yang berbeda dengan pendapat kita.
  2. Kita tidak membuat kegaduhan di masjid saat orang-orang sedang melaksanakan ibadah salat.
  3. Kita tidak memasang petasan yang memekakkan telinga karena bisa saja di sekitar kita ada bayi atau orang sakit.
  4. Kita tidak membuat keributan di kelas saat guru sedang menjelaskan karena teman-teman lainnya butuh ketenangan untuk belajar.
  5. Kita tidak hidupkan radio atau televisi keras-keras sehingga mengganggu tetangga.
  6. Kita tidak mengejek kawan yang berbeda suku dan agamanya.


D. Hidup Rukun

Rukun berarti baik dan damai, tidak bertengkar. Hidup rukun artinya hidup damai dan tidak bertengkar.

Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: ”Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

 

Contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun antara lain:

  1. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan buruknya.
  2. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman yang beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain.
  3. Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang lain marah atau sakit hati.
  4. Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi.


E. Hormat dan Patuh kepada Orang tua, Guru, dan Sesama Anggota Keluarga

Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua dan keluarga, sebagaimana firman-Nya dalam Surat An-Nisa ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."

 

Contoh Hormat dan Patuh kepada Orang Tua:

  1. Memberi salam, minta izin dan mencium tangan orang tua ketika akan berangkat ke sekolah.
  2. Mendoakan orang tua setelah salat.
  3. Perintah orang tua untuk belajar sungguh-sungguh, tidak banyak menonton TV, banyak bermain harus dituruti.
  4. Minta izin terlebih dulu jika ingin bermain ke rumah teman.
  5. Perintah orang tua untuk mengerjakan salat dan bangun pagi hendaknya dituruti, dan sebaginya.


Contoh hormat dan patuh kepada guru:

  1. Ketika bertemu guru, memberi salam kepada guru lalu mencium tangannya.
  2. Mendengarkan penjelasan guru di kelas.
  3. Saat belajar, tidak banyak bercanda di dalam kelas.
  4. Tugas-tugas dari guru dikerjakan tepat waktu.
  5. Nasihat untuk kemajuan siswa/i harus dipatuhi.
  6. Larangan guru agar tidak mencorat-coret dinding kelas, tidak berkelahi dengan teman, atau mengganggu teman di kelas hendaknya dipatuhi.


Contoh hormat dan patuh kepada sesama keluarga:

  1. Jika bertemu saudara/famili yang lebih tua, seperti nenek/kakek, paman/bibi atau kakak, hendaknya memberi salam dan mencium tangannya.
  2. Mematuhi setiap nasihat kebaikan dari anggota keluarga yang lebih tua.
  3. Terhadap adik yang lebih muda hendaknya disayangi.
  4. Tidak menghidupkan radio atau TV keras-keras di saat ada anggota keluarga (adik atau kakak atau nenek yang sakit).

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di ibnsyam.blogspot.com

1 komentar:

  1. rangkumannya sangat mudah dimengerti dan penjelasannya diluar nalar

    ReplyDelete

Pembaca yang baik, selalu meningggalkan pesan.