Komponen-komponen
pembelajaran sepeti ada banyak sekali, tetapi diperinci menjadi empat, yaitu:
1.
Kurikulum
Komponen
Kurikulum Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia,
maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan
yang kokoh dan kuat.
Landasan
yang dipilih untuk dijadikan dasar pijakan dalam mengembangkan kurikulum sangat
tergantung atau dipengaruhi oleh pandangan hidup, kultur, kebijakan politik
yang dianut oleh negara dimana kurikulum itu dikembangkan. Akan tetapi secara
umum yang dipakai sebagai Landasan Pengembangan Kurikulum ada empat, yaitu
landasan filosofis, psikologis, sosiologis, serta landasan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah landasan umum dan pokok sebagai dasar pijakan dalam
mengembangkan kurikulum.
Nana
Sy. Sukmadinata (1988:110) mengemukakan 4 komponen dari anatomi tubuh kurikulum
yang utama adalah tujuan, isi, atau materi, proses atu system penyampaian,
serta evaluasi.
Komponen-komponen
kurikulum sebelumnya terdiri dari:
a.
Tujuan
Tujuan
sebagai sebuah komponen kurikulum merupakan kekuatan fundamental yang peka
sekali, karena hasil kurikuler yang diinginkan tidak hanya sangat mempengaruhi
bentuk kurikulum, tetapi memberikan arah dan focus untuk seluruh program
pendidikan (Zais, 1976: 297). Hirarki vertical tujuan kurikulum di Indonesia,
paling tinggi adalah tujuan pendidikan nasional, kemudian tujuan kelembagaan,
tujuan kurikuler, dan tujuan pengajaran. Tujuan pendidikan nasional merupakan
kurikulum tertinggi yang bersumber pada falsafah bangsa (pancasila) dan
kebutuhan masyarakat tertuang dalam GBHN dan UU-SPN.
Tujuan
pengajaran terbagi menjadi 2 macam, yakni Tujuan Umum Pengajaran (TUP) dan
Tujuan Khusus Pengajaran (TKP).
b.
Materi atau pengalaman belajar
Merupakan
fungsi khusus dari kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan menyusun isi
(komponen kedua dari kurikulum) supaya keinginan tujuan kurikulum dapat
tercapai dengan cara paling efektif dan supaya pengetahuan paling penting yang
diinginkan pada jalurnya dapat disajikan secara efektif (Zais, 1976:322).
c.
Organisasi
Berdasarkan
pendapat Taba, bahwa materi dan pengalamn belajar dalam kurikulum
diorganisasikan untuk mengefektifkan pencapaian tujuan. Masalah- masalah utama
organisasi kurikuulum berkisar pada ruang lingkup, sekuensi, kontinuitas, dan
integrasi.
d.
Evaluasi
Evaluasi
ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap belajar sisiwa maupun keefektifan
kurikulum dan pembelajaran. Evaluasi kurikulum secara luas tidak hanya menilai
dokumen tertulis, tetapi yang lebih penting adalah kurikulum yang diterapkan
sebagai bahan fungsional darai kejadian yang meliputi interaksi siswa, guru,
material, dan lingkungan.
2.
Guru
Guru
adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti
ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas,
setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang
guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain:
Breen
dan Candlin dalam Nunan(1989:87) mengatakan bahwa peran guru adalah sebagai
fasilitator dalam proses yang komunikatif, bertindak sebagai partisipan, dan
yang ketiga bertindak sebagai pengamat.
3.
Siswa
Siswa
atau Murid biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikut suatu program
pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah bimbingan
seorang atau beberapa guru. Dalam konteks keagamaan murid digunakan sebaai
sebutan bagi seseorang yang mengikuti bimbingan seorang tokoh bijaksana. Siswa
adalah inti dari proses belajar mengajar.
4.
Metode
Metode
merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang tersusun dapat tercapai secara optimal. Metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Stategi menunjuk
pada sebuah perencaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang
dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi
dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
0 komentar:
Post a Comment
Pembaca yang baik, selalu meningggalkan pesan.